Senin, 31 Maret 2014

BELAJAR. MEMBUAT. BLOG

Gonjang ganjing pemilihan presiden Indonesia thn 2014 - 2019 sudah membahana gaungnya di seantero jagat raya Indonesia. Tua, muda,bahkan anak anak yang tidak mengerti apa apa turut menggaungkannya. Tak peduli panas terik atau hujan dan angin menyertai,  tetap saja semangat berkobar meneriakkan yel yel calon presiden pilihannya. Sungguh pemandangan yang sagat memiriskan  hati melihatnya. Sebuah pendidikan politik yang salah telah menghancurkan satu GENERASI bangsa. Pendidikan politik yang amburadul. JOKowi....hidup jokowi....jokowi pilihan rakyat. Saya berpikir apa hebatnya pak jokowi itu? Gubernur dki jakarta itu? Yang meninggalkan kerjanya di Solo mengejar jakarta? Dan sekarang mau meninggalkan pekerjaannya lagi? Aduh ......terus apa yang hebat? Kalai saya malah menilainya orang yang tidak bertanggung jawab. Orang yang tidak memegang amanah dan tidak komit atas sebuah janji. Berapa sudah dosanya di daftar dosa jakarta. Meninggalkan pekerjaanya sebagai Gubernur jakarta tak kala dia baru seumur jagung duduk di kursi oang no 1 di DKI. Sibuk dengan menjadi jurkam. Sekarang sibuk mengurusi kepentingannya untuk menjadi calon presiden. Sungguh sangat ironis, sebuah lukisan wajah anak bangsa yang tidak punya pendirian.Saya ingin mengajak seluruh masyarakat lewat tulisan ini, BERHATI HATILAH jangan sembarang memilih apalagi memilih yang suka meninggalkan pekerjaan utamanya , akan sangat berbahaya untuk kelangsungan suatu bangsa. Kepada pak jokowi , saya ingin mengHimbau juga,  buktikan kepada jakarta, mana bebas banjirnya, mana bebas macetnya, jangan main tinggal aja, dengan suatu jawaban, akan di teruskan oleh penggantinya nanti dan akan di pantau dari pucuk pimpinan tertinggi agar lebih mantap lagi. Pak jokowi, ibarat suatu bangunan pak , kalau melompat pengerjaannya ke tingkat yang lebih tinggi sementara tingkat bawah yang sedang di kerjakan belum selesai, pekerjaan itu tidak akan maksimal walaupun bangunan tersebut adalah merupakan satu kesatuan. Jadi ... Berikan bukti program2 bapak pada saat blusukan dulu di dki atau hanya janji politik ? karna bapak seorang politikus?  satu lagi para pembaca harus berpikir panjang  kedepan. Calon presiden kta ini harus ingat baru saja kecolongan pembelian dan pengiriman TRANS JAKARTA BBG bekas. Yang konon katanya sudah menjadi tontonan umum di DKI. BAGAIMANA CERITANYA KALAU KECOLONGAN PADA SAAT MENJADI PRESIDEN? stabilitas negaralah yang akan menjadi taruhannya!